REVITRIT (Review Try It) : Sewu Dino
SPOILER ALERT
(UDAH 2JT PENONTON JUGA)
Sewu Dino (seribu hari) merupakan film horror kedua
yang buat oleh MD Picture berdasarkan dari utas twitter @simpleMan. cerita yang diunggah pada 5 Agustus 2019, menjadi perbincangan
dan dibandingkan dengan cerita milik simple
Man lainnya yang booming sebelumnnya yaitu KKN Desa Penari—diangkat ke
layar lebar dengan segala drama penanyangannya- perdebatan muncul, dan
kebanyakan mengatakan cerita Sewu Dino lebih seram.
Kedua cerita horror pembahasan di twitter ini,
membuat MD Picture dengan cepat membuat gebrakan dengan mengangkat keduanya menjadi film, film pertama yaitu KKN
di Desa Penari masuk jajaran box office
pada tahun 2022, tak lama berselang poster film Sewu Dino rilis di bioskop pada tahun 2023. Beberapa orang yang membaca
utas berharap tinggi, beberapa orang lainnya biasa saja.
Kisah pada film Sewu Dino bercerita Sri yang
membutuhkan pekerjaan untuk meningkatkan ekonomi karena Bapaknya sedang sakit,
semesta menjawab dengan adanya lowongan kerja menjadi asisten rumah tangga
keluarga terpandang di daerah tersebut, namun pekerjaan yang dilakukan bukan
seperti pekerjaan asisten rumah tangga
biasa.
Cuma satu syarat untuk keterima menjadi asisten rumah
tangga yaitu, hari kelahirannya harus pada Jumat Kliwon. Sri terpaksa menerima
pekerjaan tersebut karena membutuhkan uang yang banyak, setelah menerima
pekerjaan tersebut kejanggan demi kejanggalan menghampiri, Sri untuk
menyelesaikan pekerjaanya.
Film Sewu Dino ini masih ditaraf biasa saja, enaknya
bisa dinikmati karena jumpscarenya
tidak kayak film horror Indonesia, membuat kondisi tidak ramah kepada jantung,
karena setiap adengan jumpscare terus menerus, belum lagi scoring yang
mengandalkan volume yang maksimal.
Scoring pada film ini dibangun perlahan sebelum
adengan penting—setannya muncul—volumenya pun tidak maksimal yang menusuk ke
telinga.
Pengambaran setan dan adengan gore, khas dari Kimo Stamble, setan yang tidak terlalu
lokal—lusuh—sehingga pas pulang dari abis nonton film masih bisa tidur nyenyak
dan tidak kebawa mimpi.
Bagian kurang dari film ini, chemistry antara, Sri dan
teman-temannya kurang dekat, apalagi ketika menghadapi konflik antar merekanya,
lalu karakter dari Keluarga Atmojo, padahal ini peran penting dari pengubah
ceritanya.
unsur kearifan lokal masih sebatas simbol saja—makam,
sajen, dan payung mayat—padahal kerahasian dan ketidak tahuan menjadi bumbu
cerita, sepertinya ini diganti oleh sutradara menjadi pengabdian, hasilnya bisa
dilihat pada endingnya.
Inilah review singkat dari film Sewu Dino, film yang saya
tonton dari uang sisa thr lebaran, masih layak buat di tonton, namun pesan saya
bagi yang telah membaca utas, jangan berharap banyak karena film yang berasal
dari adaptasi—buku, gim, ataupun cerpen—semua cerita berdasarkan sudut pandang
sang sutradara.