1. Reptil
menguasai dunia
Reptil
adalah hewan dengan sifat berthan hidup yang luar biasa. Mereka dapat
berkembang biak di gurun dan habitat kering lain, tempat binatang lain binasa
dengan cepat (Gilpin, 2014: 6).
Fosil-fosil
reptik tertua, ditemukan dibebatuan dari Noca Scotia, berasal dari akhir
periode Karbon sekitar 310 juta tahun yang lalu. Salah satu kelompok utama
reptil pertama yang muncul adalah parareptil (parareptile), yang sebagian besar merupakan behavior kuadrupedal
yang bertubuh kekar. Parareptil musnah pada sekitar 200 juta yang lalu, pada
pengunjung periode Trias (Campbell, 2012: 289).
Ketika
parareptil mengalami penurunan. Klad reptile purba yang lain, diapsida (diapsid), berdiversifikasi. Salah satu
karakter turunan yang paling jelas pada diapsida adalah sepasang lubang di
kedua sisi tengkorak, di belakang rongga mata. Salah satu garis keturunannya
memunculkan lepidosaurus (lepidosaur), yang
mencakup tuatara, kadal, dan ular. Garis keturunan ini juga menghasilkan
sejumlah reptile laut , termasuk mososaurus raksasa. Panjang beberapa spesies
menandingi paus masa kini (Campbell, 2012: 289).
Garis
keturunan diapsida yang lain, arkosaurus (archosaur),
menghasilkan krokodolia, pterosaurus, dan dinosaurus yang lain (Campbell,
2012: 289).
Gambar
1. Mososaurus yang merupakan contoh garis keturunan Lepidosaurus
Sumber:
Raden, 2011: 1
2. Morfologi
reptil secara umum
Reptilia
merupakan kelompok vertebrata yang menyesuaikan diri dan Squamta carpace untuk menjaga banyak hilangnya cairan tubuh pada
tempat kering atau panaan (Jasin, 1991: 100).
Bentuk
luar tubuh reptilian bermacam-macam yakni ada yang bulat pipih (penyu), bulat
panjang (ular), berbentuk gelondong berekor (kadal, buaya, dll). Umumnya tubuh
dapat dibagi atas cephal, cervix,
truncus, dan cauda (Jasin, 1991:
101).
Bagian
hewan yang memiliki extremitas, maka bagian ini pendek berkuku panjang berkait.
Matanya agak panjang bertepi dengan gigi kecil runcing yang terletak dalam
lekuk. Dekat ujung moncong sebelah dorsal terdapat nares externa (nostril). Mata besar terletak sebelah lateral dengan
palbera superior (kelopak mata
sebelah atas), palbera interior (kelopak
sebelah mata) (Jasin, 1991: 102).
Di
belakang mata terdapat lekukan yang tertutup oleh kulit, sebagai lubang telinga
yang memiliki membrane tympani. Anus
sebagai akhir kloaka merupakan celah transversal (melintang) yang terletak di
bawah dasar dari exraminitas posterior hewan yang memiliki lubang kloaka
transversal disebut Plagiotremata (Jasin,
1991: 102)
Gambar 3. Morfologi dan anatomi cicak (Cosymbotus platyurus)
Sumber: Muliana, 2015: 2
3. Morfologi
cicak (Cosymbotus platyurus)
Menurut
Nugrahani (2011: 25) melakukan pengukuran morfologis kualitatif cicak (Cosymbotus
sp) dan tokek (Gekko sp)
diketahui:
a. Bentuk
tubuh
Hasil
pengataman terhadap bentuk tubuh tokek dan cicak tidak berbeda antara jantan
dan betina. Pada umumnya semua spesies tokek memiliki ciri fisik yang sama yaitu
memiliki tubuh pendek, lebar, dan gemuk
b. Mata
Fotoreseptor
sel pada mata hewan bertulang belakang memiliki bentuk kerucut atau batang.
Secara umum bentuk batang beradaptasi di malam hari, sedangkan bentuk kerucut
beradaptasi dengan di siang hari. Tokek dan cicak yang menjadi objek
penelitian, seluruhnya merupakan satwa nocturnal (aktif di malam hari)
memiliki bentuk fotoreseptor batang. Pigmen mata yang terdapat dalam fotoreseptornya
terdiri dari hijau, biru dan ultraviolet
c. Deteminasi jenis kelamin tokek (Gekko sp) dan
cicak (Cosymbotus
sp)
Cara
yang paling tepat membedakan jantan dan betina adalah dengan melihat bentuk
pada pangkal ekor tokek dan cicak seperti yang tersaji dalam Gambar 4
(a)
(b)
Gambar 4. Determinasi (a) jantan dan (b)
betina pada tokek
Sumber: Nugrahani (2011: 26)
4. Sistem
digestoria
Sistem pencernaan reptil serupa
dengan manusia. Makanan masuk melalui tabung yang disebut esophagus menuju
perut. Dari perut makanan menuju usus sebelum dikeluarkan dari kloaka (Gilpin,
2014: 11).
Reptil memiliki Organ Jacobson.
Organ Jacobson membantu ular dan kadal menemukan mangsanya dengan “mengendus”
udara. Reptil menjulurkan lidah bercabang keduanya untuk mengumpulkan partikel
bau dari hewan lain (Gilpi, 2014: 11).
Mulut Reptil dapat terbuka lebar
memiliki dentes (gigi-gigi) yang berfungsi
untuk keperluan ofensif dan mempertahankan serta mengunyah. Di belakang pharynx
terdapat eshophagus yang merupakan saluran silindrus menuju ventriculus yang
terdiri atas bagian fundus yang agak
bulat dengan intestinum tenue (usus
halus) terus dilanjutkan ke intestinum
crasum (usus besar) yang sering disebut rectum. Akhirnya rectum akan
bermuara pada kloaka (Jasin, 1991: 103).
5. Sistem
respiratoria
Gambar
5. Sistem
pernapasan cicak (Cosymbotus platyurus)
Sumber:
Sridianti (2016: 1)
Udara masuk melalui nares externa terus menembus plat yang keras menuju ke nares interna (dibelakang lubang). Pada
Reptilia air yang hidup di air terdapat vellum
dan kemudia melalui glottis sebagai
celah lingua menuju ke larynx. Selanjutnya
berhubungan dengan trachea yang
tersusun atas tulang-tulang rawan. Trachea bercabang menjadi dua bronchi, yang selanjutnya masing-masing
paru-paru. Paru-paru terbagi atas bagian-bagian interior yang lebih kompleks
dari Amphibia yang mengandung capilair
pulmonalis (Jasin, 1991: 105).
6. Sistem
urogenitalis
Systema uropetica berupa Ren
berwarna kecoklat-coklatan, terletak di daerah sacrum yang merupakan benda yang
retroperitoneal dan terdiri atas lobus anterior dan lobus posterior. Dari
masing-masing Ren terdapat Ureter yakni
Ureter sinestra dan dextra. Pada hewan jantan bermuara di
kloaka ureter itu bersatu dahulu dengan vasa
deferensia, sedang pada hewan betina dia lansung kloaka (Jasin, 1991: 107).
System genetalis dapat kita bedakan
systema genitalis feminus dan systema genitalis musculinus (Jasin,
1991: 107).
Systema genitalis feminus terdiri
atas sepasang ovarium yang berbentuk ovoid, pada datarannya terdapat benjolan
retroperitocranial sebagai corong ostium abdominalis. Oviduct memiliki kelenjar
dindingnya yang memberi kulit keras pada ovum yang akan dibuahi. Oviduct
bermuara di kloaka yang dinding dorsal agak ke muka dari pada muara ureter
(Jasin, 1991: 107).
Systema genitalis musculinus
terdiri atas sepasang testis, yang
berbentuk oval kecil berwarna keputih-putihan. Di dekatnya terdapat saluran
epididymis, kemudian dilanjutkan oleh saluran vasa deferensia. Pada bagian caudanya bersatu dahulu dengan ureter
baru masuk kloaka. Disamping itu semua terdapat alat kopulasi yang disebut
hemipenis (Jasin, 1991: 107-108).
wah, jadi tambah ilmu
BalasHapusThanks
Hapusp
BalasHapus