Selasa, 16 April 2019

[Artikel] Sistem yang ada di Reptile




1.      Reptil menguasai dunia
Reptil adalah hewan dengan sifat berthan hidup yang luar biasa. Mereka dapat berkembang biak di gurun dan habitat kering lain, tempat binatang lain binasa dengan cepat (Gilpin, 2014: 6).
Fosil-fosil reptik tertua, ditemukan dibebatuan dari Noca Scotia, berasal dari akhir periode Karbon sekitar 310 juta tahun yang lalu. Salah satu kelompok utama reptil pertama yang muncul adalah parareptil (parareptile), yang sebagian besar merupakan behavior kuadrupedal yang bertubuh kekar. Parareptil musnah pada sekitar 200 juta yang lalu, pada pengunjung periode Trias (Campbell, 2012: 289).

Ketika parareptil mengalami penurunan. Klad reptile purba yang lain, diapsida (diapsid), berdiversifikasi. Salah satu karakter turunan yang paling jelas pada diapsida adalah sepasang lubang di kedua sisi tengkorak, di belakang rongga mata. Salah satu garis keturunannya memunculkan lepidosaurus (lepidosaur), yang mencakup tuatara, kadal, dan ular. Garis keturunan ini juga menghasilkan sejumlah reptile laut , termasuk mososaurus raksasa. Panjang beberapa spesies menandingi paus masa kini (Campbell, 2012: 289).
Garis keturunan diapsida yang lain, arkosaurus (archosaur), menghasilkan krokodolia, pterosaurus, dan dinosaurus yang lain (Campbell, 2012: 289).

Gambar 1. Mososaurus yang merupakan contoh garis keturunan Lepidosaurus
Sumber: Raden, 2011: 1




2.    Morfologi reptil secara umum
Reptilia merupakan kelompok vertebrata yang menyesuaikan diri dan Squamta carpace untuk menjaga banyak hilangnya cairan tubuh pada tempat kering atau panaan (Jasin, 1991: 100).
Bentuk luar tubuh reptilian bermacam-macam yakni ada yang bulat pipih (penyu), bulat panjang (ular), berbentuk gelondong berekor (kadal, buaya, dll). Umumnya tubuh dapat dibagi atas cephal, cervix, truncus, dan cauda (Jasin, 1991: 101).
Bagian hewan yang memiliki extremitas, maka bagian ini pendek berkuku panjang berkait. Matanya agak panjang bertepi dengan gigi kecil runcing yang terletak dalam lekuk. Dekat ujung moncong sebelah dorsal terdapat nares externa (nostril). Mata besar terletak sebelah lateral dengan palbera superior (kelopak mata sebelah atas), palbera interior (kelopak sebelah mata) (Jasin, 1991: 102).
Di belakang mata terdapat lekukan yang tertutup oleh kulit, sebagai lubang telinga yang memiliki membrane tympani. Anus sebagai akhir kloaka merupakan celah transversal (melintang) yang terletak di bawah dasar dari exraminitas posterior hewan yang memiliki lubang kloaka transversal disebut Plagiotremata (Jasin, 1991: 102)
 


Gambar 3. Morfologi dan anatomi cicak (Cosymbotus platyurus)
Sumber: Muliana, 2015: 2

3.    Morfologi cicak (Cosymbotus platyurus)
Menurut Nugrahani (2011: 25) melakukan pengukuran morfologis kualitatif  cicak (Cosymbotus sp) dan tokek (Gekko sp) diketahui:
a.    Bentuk tubuh
Hasil pengataman terhadap bentuk tubuh tokek dan cicak tidak berbeda antara jantan dan betina. Pada umumnya semua spesies tokek memiliki ciri fisik yang sama yaitu memiliki tubuh pendek, lebar, dan gemuk
b.    Mata
Fotoreseptor sel pada mata hewan bertulang belakang memiliki bentuk kerucut atau batang. Secara umum bentuk batang beradaptasi di malam hari, sedangkan bentuk kerucut beradaptasi dengan di siang hari. Tokek dan cicak yang menjadi objek penelitian, seluruhnya merupakan satwa nocturnal (aktif di malam hari) memiliki bentuk fotoreseptor batang. Pigmen mata yang terdapat dalam fotoreseptornya terdiri dari hijau, biru dan ultraviolet
c.    Deteminasi jenis kelamin tokek (Gekko sp) dan cicak (Cosymbotus sp)
Cara yang paling tepat membedakan jantan dan betina adalah dengan melihat bentuk pada pangkal ekor tokek dan cicak seperti yang tersaji dalam Gambar 4


(a) 
(b)

Gambar 4. Determinasi (a) jantan dan (b) betina pada tokek
Sumber: Nugrahani (2011: 26)
4.    Sistem digestoria
Sistem pencernaan reptil serupa dengan manusia. Makanan masuk melalui tabung yang disebut esophagus menuju perut. Dari perut makanan menuju usus sebelum dikeluarkan dari kloaka (Gilpin, 2014: 11).
Reptil memiliki Organ Jacobson. Organ Jacobson membantu ular dan kadal menemukan mangsanya dengan “mengendus” udara. Reptil menjulurkan lidah bercabang keduanya untuk mengumpulkan partikel bau dari hewan lain (Gilpi, 2014: 11).
Mulut Reptil dapat terbuka lebar memiliki dentes (gigi-gigi) yang berfungsi untuk keperluan ofensif dan mempertahankan serta mengunyah. Di belakang pharynx terdapat eshophagus yang merupakan saluran silindrus menuju ventriculus yang terdiri atas bagian fundus yang agak bulat dengan intestinum tenue (usus halus) terus dilanjutkan ke intestinum crasum (usus besar) yang sering disebut rectum. Akhirnya rectum akan bermuara pada kloaka (Jasin, 1991: 103).

5.    Sistem respiratoria


Gambar 5. Sistem pernapasan cicak (Cosymbotus platyurus)
Sumber: Sridianti (2016: 1)

         Udara masuk melalui nares externa terus menembus plat yang keras menuju ke nares interna (dibelakang lubang). Pada Reptilia air yang hidup di air terdapat vellum dan kemudia melalui glottis sebagai celah lingua menuju ke larynx. Selanjutnya berhubungan dengan trachea yang tersusun atas tulang-tulang rawan. Trachea bercabang menjadi dua bronchi, yang selanjutnya masing-masing paru-paru. Paru-paru terbagi atas bagian-bagian interior yang lebih kompleks dari Amphibia yang mengandung capilair pulmonalis (Jasin, 1991: 105). 

6.    Sistem urogenitalis
Systema uropetica berupa Ren berwarna kecoklat-coklatan, terletak di daerah sacrum yang merupakan benda yang retroperitoneal dan terdiri atas lobus anterior dan lobus posterior. Dari masing-masing Ren terdapat Ureter yakni Ureter sinestra dan dextra. Pada hewan jantan bermuara di kloaka ureter itu bersatu dahulu dengan vasa deferensia, sedang pada hewan betina dia lansung kloaka (Jasin, 1991: 107).
System genetalis dapat kita bedakan systema genitalis feminus dan systema genitalis musculinus (Jasin, 1991: 107).
Systema genitalis feminus terdiri atas sepasang ovarium yang berbentuk ovoid, pada datarannya terdapat benjolan retroperitocranial sebagai corong ostium abdominalis. Oviduct memiliki kelenjar dindingnya yang memberi kulit keras pada ovum yang akan dibuahi. Oviduct bermuara di kloaka yang dinding dorsal agak ke muka dari pada muara ureter (Jasin, 1991: 107).
Systema genitalis musculinus terdiri atas sepasang testis, yang berbentuk oval kecil berwarna keputih-putihan. Di dekatnya terdapat saluran epididymis, kemudian dilanjutkan oleh saluran vasa deferensia. Pada bagian caudanya bersatu dahulu dengan ureter baru masuk kloaka. Disamping itu semua terdapat alat kopulasi yang disebut hemipenis (Jasin, 1991: 107-108).

3 komentar: