Sabtu, 20 April 2019

[CERITA BERSAMBUNG] KUNCI ALPATA - CHAPTER 5: PENGEPUNGAN




Beberapa orang pria memakai pakaian serba hitam dan jubah hitam mengintai rumah keluarga Jenskins dari luar halaman dengan sorot mata yang tajam. 
Dari arah halaman belakang tiga sampai lima orang yang memakai jubah hitam menyelinap masuk ke dalam rumah keluarga Jenskins, dari berbagai sisi. Di setiap pinggang orang tersebut tergantung pistol yang sudah diberikan peredam, dan salah satu tangan mereka selalu bersiap untuk menembak.

Masing-masing dari mereka pun mulai mencongkel pintu, dan jendela untuk bisa masuk ke dalam rumah. “Klik.” Suara pintu berhasil di buka. Salah seorang penyelinap pun memasuki rumah keluarga Jenskin yang tengah gelap gulita.
Penyelinap tersebut melangkah perlahan, dan tanpa dia sadar Wallter telah mengintai dia masuk sejak lama dari belakang pintu. Dengan cepat dia berlari menghantam tengkuk leher penyelinap tersebut dengan tongkat baseball, seketika pria tersebut lansung pingsan.
“Krak....” Pintu jendela kamar terbuka, dua orang penyelinap masuk ke dalam. Mereka berdua pun mengendap sambil mata mereka tetap awas dengan sekeliling. Akan tetapi tanpa sadar kaki mereka tersandung oleh benang hitam dan wajah mereka menghamtam lantai. Mereka berdua berusaha bangun akan tetapi sayangnya tengkur mereka dipukul dengan balok kayu oleh pak Jenskins sehingga membuat mereka pingsan.
Pak Jenskin, dan Wallter segera merampas setiap senjata mereka, dan mengikat badan mereka dengan tali.
“Masih kurang satu orang lagi.” Ucap Wallter.
Setelah Wallter selesai berkata tiba-tiba sebuah bola asap masuk ke dalam rumah keluarga Jenskin, dan seketika seluruh orang yang berada di dalam rumah terjatuh dan tertidur [ ]

3 komentar:

  1. Hmmm dilihat dari bagian 5 aja udah seru, pengin sh baca semua bagian nya tapi sekarang Lgi sibuk banget :v

    BalasHapus
  2. Hmmm dilihat dari bagian 5 aja udah seru, pengin sh baca semua bagian nya tapi sekarang Lgi sibuk banget :v

    BalasHapus