Beberapa orang pria memakai
pakaian serba hitam dan jubah hitam mengintai rumah keluarga Jenskins dari luar
halaman dengan sorot mata yang tajam.
Dari arah halaman belakang tiga
sampai lima orang yang memakai jubah hitam menyelinap masuk ke dalam rumah keluarga
Jenskins, dari berbagai sisi. Di setiap pinggang orang tersebut tergantung
pistol yang sudah diberikan peredam, dan salah satu tangan mereka selalu
bersiap untuk menembak.
Masing-masing dari mereka pun
mulai mencongkel pintu, dan jendela untuk bisa masuk ke dalam rumah. “Klik.”
Suara pintu berhasil di buka. Salah seorang penyelinap pun memasuki rumah
keluarga Jenskin yang tengah gelap gulita.
Penyelinap tersebut melangkah
perlahan, dan tanpa dia sadar Wallter telah mengintai dia masuk sejak lama dari
belakang pintu. Dengan cepat dia berlari menghantam tengkuk leher penyelinap
tersebut dengan tongkat baseball, seketika pria tersebut lansung pingsan.
“Krak....” Pintu jendela kamar terbuka,
dua orang penyelinap masuk ke dalam. Mereka berdua pun mengendap sambil mata
mereka tetap awas dengan sekeliling. Akan tetapi tanpa sadar kaki mereka
tersandung oleh benang hitam dan wajah mereka menghamtam lantai. Mereka berdua
berusaha bangun akan tetapi sayangnya tengkur mereka dipukul dengan balok kayu
oleh pak Jenskins sehingga membuat mereka pingsan.
Pak Jenskin, dan Wallter segera
merampas setiap senjata mereka, dan mengikat badan mereka dengan tali.
“Masih kurang satu orang lagi.”
Ucap Wallter.
Setelah Wallter selesai berkata
tiba-tiba sebuah bola asap masuk ke dalam rumah keluarga Jenskin, dan seketika
seluruh orang yang berada di dalam rumah terjatuh dan tertidur [ ]
Hmmm dilihat dari bagian 5 aja udah seru, pengin sh baca semua bagian nya tapi sekarang Lgi sibuk banget :v
BalasHapusthanks... gan..
HapusHmmm dilihat dari bagian 5 aja udah seru, pengin sh baca semua bagian nya tapi sekarang Lgi sibuk banget :v
BalasHapus