Selasa, 05 Maret 2019

Apa itu tumbuhan paku..?

Apa itu Tumbuhan Paku..?



Antara Paku dan Cryptogaamae

Hai...Mainstreamer pasti diantara kalian pernah bertemu dengan tumbuhan satu ini nih, baik ketika dalam perjalanan menuju kantor, sekolah yang biasanya menempel di pohon-pohon atau bahkan kayu-kayu atap rumah yang telah terbengkalai. Tumbuhan tersebut adalah tumbuhan paku.
Menurut Nurchayanti (2016: 1) Tumbuhan paku, merupakan termasuk tumbuhan berpembuluh yang primitif. Walaupun telah memiliki kormus atau sudah dapat dibedakan bagian akar sampai batang nya, tumbuhan paku belum memiliki biji. Alat perkembang biakan berupa spora sehingga para ahli taksonomi menggolongkan tumbuhan tersebut ke dalam Cryptogamae:


 Cryptogamae adalah tanaman tanpa bunga dan tanpa biji, dan membawahi tiga divisi yaitu Divisi Thallophyta, Divisi Bryophyta, dan Divisi Pteridophyta. Perlu Mainstreamer ketahui bahwa tumbuhan paku termasuk divisi Pteridophyta. Divisi Ini adalah kumpulan tanaman vaskular pertama dengan embrio multi seluler dan membawahi tiga kelas Equisetineae, Lycopodineae dan Filicineae.

Kepoin si tumbuhan Paku
Apakah Mainstreamer pernah melihat tanaman suplir atau semanggi? Tanaman tersebut merupakan tanaman yang dapat ditemui dimana saja (kosmopolitan) dan bentuknya rerumputan dengan habitat lembab serta beberapa tanaman paku menempel pada pohon (epifit).

Gambar 1. Tumbuhan Paku
Sumber: Dokumen pribadi

Menurut Eni (2012: 2-3) tumbuhan paku (Pteridophyta) disebut tumbuhan kormus karena sudah menyerupai tumbuhan tinggi. Hal ini dapat dilihat dari bentuk tumbuhan ini sendiri, yaitu :
1.                  Batangnya bercabang-cabang, ada yang berkayu serta mempunyai tinggi hampir 2 meter
2.                  Sudah memiliki urat-urat daun, ada juga yang tidak berdaun atau daun serupa sisik
3.                  Rhizoidnya sudah berkembang menjadi bentuk akar yang sebenarnya
4.                  Sudah memiliki berkas pembuluh (xylem dan floem) dengan tipe radial atau konsentris.


Gambar 2. Letak Sporofil dan Tropofil

Perlu para Mainstremer ketahui bahwa bentuk daun pada tumbuhan paku baik muda dan dewasa berbeda. Pada tumbuhan paku muda daun akan menggulung, sedangkan pada tumbuhan paku dewasa daunnya dapat dibedakan menjadi :
1.                  Trofofil            : Daun khusus untuk fotosintesis dan tidak mengandung spora
2.                  Sporofil           : Daun penghasil spora
3.                  Trofosporofil : Dalam satu tangkai daun, anak-anak daun ada yang menghasilkan spora dan ada yang tidak ada spora
Spora pada tumbuhan paku dihasilkan oleh sporangium. Sporangium pada tumbuhan paku umumnya membentuk suatu kumpulan. Berkumpulnya sporangium pada tumbuhan paku bermacam-macam, antara lain adalah sebagai berikut :
1.                  Sorus : Sporangia dalam kotak sporangia terbuka atau berpenutup (insidium). Sebutan untuk satu spora disebut sori.
2.                  Strobilus : Sporangia membentuk suatu karangan bangun kerucut bersama sporofilnya.


Gambar 4. Strobilus (sumber: Eni, 2012: 3)

3.                       Sporokarpium : Sporangia dibungkus oleh daun buah (karpelum).

Apasih Manfaat Paku..
Menurut Eni (2012: 6) banyak tumbuhan paku memiliki manfaat dan peranan penting dalam kehidupan manusia, antara lain :
1.                  Tanaman hias : Adiantum (suplir), Platycerium (paku tanduk rusa), Asplenium (paku sarang burung), Nephrolepis, Alsophoila (paku tiang) dan lainnya


Gambar 5. Adiantum (suplir)
(sumber: bibitbunga.com)



Gambar 6. Platycerium (paku tanduk rusa)
(sumber: kaskus.co.id)


Gambar 7. Asplenium (paku sarang burung)
(sumber: nafiun.com)

2.                  Bahan obat : Equisetum (paku ekor kuda) untuk antidiuretik (lancar seni), Cyclophorus , untuk obat pusing dan obat luar, Dryopteris untuk obat cacing pita, Platycerium bifurcata untuk obat tetes telinga luar, dan Lycopodium untuk antidiuretik dan pencahar lemah dari sporanya

Gambar 8. Equisetum (paku ekor kuda)
(sumber: artikelsiana.com)

3.                   Bahan sayuran : Marsilea (semanggi), Pteridium aquilinum (paku garuda)


Gambar 19. Marsilea (semanggi)
(sumber: sampulpertanian.com)

4.                  Kesuburan tanah : Azolla pinnata, karena mampu bersimbiosis dengan Anabaena (alga biru) sehingga dapat mengikat unsur nitrogen dari udara
5.                  Gulma pertanian : Salvinia natans (kayambang), pengganggu tanaman padi.

Gambar 21. Salvinia natans (kayambang)
(sumber: id.wikipedia.org)

Refrens:
Eni, Nuraeni. 2011. Bahan Ajar Pteridophyta. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi Fmipa Upi
Lembaga Biologi Nasional. 1979. Jenis Paku Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Nurchayati, N. 2006. Identifikasi Profil Karakteristik Morfologi Spora dan Prothalium Tumbuhan Paku Familia Polypodiacea. https://jurnal.unej.ac.id/ Diakses pada tanggal 2 Maret 2019 pada pukul 16.00 WITA.

Soni, N.K. 2010. Fundamental of Botany Volume 2. McGraw-. Hill: New Delhi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar