Hai Mainstremer apakah kalian pernah mengenal Enzim Schradinger..? Mungkin beberapa dari kita belum familiar dengan enzim ini. Yap, enzim ini adalah salah satu enzim yang terkadang digunakan untuk menentukan apakah susu tersebut kandungan nya sudah rusak atau belum.
Mainstreamer perlu ketahui bahwa Schardinger ditemukan pada tahun 1902 melalui pengamatan dengan metilen
biru yang direduksi formaldehida bercampur dengan susu segar. Enzim tersebut dalam oksidasi dikenal sebagai "enzim
Schardinger". Hopkins (1921) menemukan bahwa ekstrak
tertentu pada ragi dan jaringan hewan juga
berkurang apabila ditambahkan methylene blue ke dalam susu.
Morgan et al. (1922) mengidentifikasi zat tersebut dapat mengurangi hipoksantin dan mampu menunjukkan bahwa oksidasi yang telah dipengaruhi oleh
sistem yang sangat mirip dengan yang ada di
jaringan hewan. Penulis, pertama kali memulai penelitian bahwa "xantin oksidase" memiliki banyak sifat
yang sama dengan enzim Schardinger. Mereka menemukan bahwa jaringan yang mampu
mengoksidasi purin akan mengoksidasi aldehida. Hal tersebut terlihat paralel mencolok
dari xantin oksidase dan enzim Schardinger terdapat dalam susu dan jaringan mengangkat pertanyaan tentang
identitas mereka (Booth, 1935:
1932).
Vernon Hollis Booth (1935:1731) dalam jurnalnya CVI. The Identity of Xanthine Oxidase and
Schardinger Enzyme menyimpulkan bahwa identitas
dari kekhususan dari enzim tersebut:
1. Kekhususan ekstrim enzim
terhadap substrat mereka berpendapat secara umum terhadap satu dan sama enzim
mengaktifkan zat yang sangat berbeda sebagai purin dan aldehida
2.
Konsentrasi optimum purin hanya
seperseratus dari konsentrasi optimum aldehida
3.
Kegiatan relatif dari kedua
enzim bervariasi dari satu sampel susu yang lain
Dixon dan Thurlow dalam
penelitiannya melakuksn persiapan xantin
oksidase dari susu dan mempelajari dinamika sistem enzim.
Mereka melakukan pembuktian terhadap identitas
Xanthine Oxidase dengan
enzim Schardinger
dengan hasil sebagai berikut Asam urat dapat
menghambat kedua enzim. Penghambatan sebuah oksidase
aldehida oleh purin yang berbicara untuk identitas, Sedikit penghambatan oleh fluoride dan sianida identik
untuk setiap enzim
(Booth, 1935: 1732).
Enzim-enzim tidak dapat dipisahkan: setiap kali satu
diendapkan, terserap, diekstraksi atau hancur sehingga juga adalah lainnya.
Kurva pH-aktivitas dengan purin dan dengan aldehida setiap menunjukkan
istirahat tajam di PH 9 yang dalam semua kasus adalah karena kerusakan enzim (Booth, 1935: 1732).
Ada paralelisme yang mencolok antara kegiatan dari dua
enzim dalam sejumlah besar persiapan lemaknya. Dixon dan Thurlow mengamati
bahwa lemak mempercepat oksidasi hipoksantin tapi tidak aldehyde. Perbedaan dalam konsentrasi optimum dari dua kelas
substrat tidak dapat digunakan sebagai argumen terhadap identitas sejak
beberapa kasus diketahui dari satu enzim mengaktifkan dua substrat pada konsentrasi
optimum sangat berbeda (Booth, 1935: 1732).
Vernon
Hollis Botth pun menyimpulkan bahwa
keseimbangan bukti adalah mendukung identitas meskipun itu tidak cukup untuk
membenarkan pernyataan positif untuk efek enzim
tersebut. Di sisi lain Sen Wieland
(1932) menemukan bahwa tingkat penyerapan oksigen dengan hipoksantin
dan aldehida tidak aditif (Booth, 1935:
1732-1733).
Mengingat hasil Sen Wieland dan Mitchell pada
tahun 1932 maka dilakukan penelitian kembali dan menemukan bahwa aldehyde dapat mengurangi sedikit kecepatan pembentukan anaerobik asam urat dari xanthine,
menggunakan metilen biru. Tapi ketika kuinon digunakan sebagai oksidan mereka
sekali lagi memperoleh bukti untuk jumlah dua substrat (Booth, 1935:
1733).
bacanya serasa baca jurnal ya ada rujukan nya semua.. hehe
BalasHapusIya, hehehehe
HapusTadinya ane Bingung sama judul nya, tapi setelah liat eh ternyata memang suatu enzim pada susu
BalasHapusIya, terimakasih sudah mampir ya :)
HapusTadinya ane Bingung sama judul nya, tapi setelah liat eh ternyata memang suatu enzim pada susu
BalasHapus