Minggu, 20 November 2022

Wave of World Cup(Wavorup): TANK PANZER MEMBAWA DUKA BAGI WARGA JERMAN



Tim Nasional(Timnas) Jerman salah satu tim yang diungulkan pada setiap gelaran Piala Dunia ataupun Piala Eropa, karena komposisi pemain yang merata pada semua lini, menjadikan Jerman sebagai salah satu tim yang patut diperhitungkan untuk setiap kompetisi yang mereka ikuti. Tahun 2022 Piala Dunia akan diselenggarakan di Qatar pada Bulan November, Jerman tergabung dalam grup ‘neraka’ bersama Spanyol. Jepang, dan Kostarika.

Mereka yang dukung Timnas Jerman sudah akrab dengan istlah der panzer. Julukan ini didapat Jerman pada tahun 1954 di Piala Dunia, Swiss. Sebagai negara yang kalah pada perang dunia ke 2, Jerman terbagi menjadi dua wilayah yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur, pada Piala Dunia 1954 Jerman Barat ikut serta ke tournament tersebut, hasilnya sebagai menjadi juara dunia untuk pertama kali setelah mengalahkan unggulan Hungaria dengan skor 3-2.

cerita kemenangan Jerman menasbihkan der panzer untuk julukan Timnas Jerman, karena berhasil membalikan keadaaan dari tertinggal selisih 2 lalu dibalik menjadi kemenangan 3 gol pada menit-menit akhir, pada saat itu kemengan yang diraih dikatikan dengan nama tank Jerman pada perang dunia kedua yang bernama Panzer, dan menyusul ketertinggalan dengan semangat untuk tidak menyerah dikaitkan dengan mesin diesel yang butuh waktu lama untuk panas. Menjadi awal julukan didapatkan oleh Timnas Jerman.

Julukan Der Panzer yang melekat pada Timnas Jerman, tidak disukai oleh warga Jerman sendiri, karena mereka mencoba untuk menanggalkan dosa negara meraka ketika Perang Dunia ke 2, mayoritas Warga Jerman menanggalkan istilah perang melekat pada kehidupan mereka, termasuk adanya embel-embel Perang ada di Timnas mereka, adanya kejadiaan tersebut menciptakan trauma bagi Warga Jerman.

DER PANZER ADALAH TRAUMA BAGI WARGA JERMAN

Perang Dunia kedua yang diisiasi oleh Jerman karena ingin membalas kekalahannya sekutu—terkhusus Prancis—Aldof Hitler berambisi membuat Jerman kembali jaya melalui perang,  namun cerita lain yang diraih Jerman, mereka harus menelan kekalahan kembali. Pahitnya negera itu terbagi menjadi dua wilayah—Barat dan timur—masing-masing dengan ideologinya. Karena terpecahnya negara ini, awal kemunculannya pada kompetisi baik Piala Dunia ataupun Piala Eropa, bukan menjadi negara yang diunggulkan karena masalah masih menimpa negara ini. namun Jerman Barat hadir mencuri perhatian karena menjuarai Piala Dunia untuk pertama kalinya.

melansir dari sport.detik.com, (8/13), Jerman Barat yang memenangkan Piala Dunia 1954 untuk pertama kali. Membuat julukan Der Panzer melekat, menginggat hal tersebut identic dengan Jerman pada masa itu.  

selain itu dampak Perang Dunia ke 2 membuat Jerman tertinggal dari Negara seperti Inggris ataupun Prancis. Jerman cukup terlambat dalam membangun branding atau citra dalam sepak bola mereka, menginggat dampak perang dunia masih melekat pada mereka.

Warga Jerman semakin kesini mencoba menghidari apapun yang melekat embel-embel dari Perang Dunia terhadap keseharian mereka, termasuk Timnas mereka. dosa diktaktor Adolf Hitler membuat generasi sekarang perlahan meninggalkan. Selain hal yang berbau perang, bagi Warga Jerman nama Hitler menjadi seperti nama yang tidak boleh disebut oleh siapapun—seperti film Harry Potter—

‘TIM NASIONAL’ LAHIR PADA TAHUN 2015

Melansir dari football-tribe.com (06/18) DFB—selaku federasi yang menanggani Timnas Jerman—merilis julukan resmi yaitu Die Mannschaft’ berasal dari ‘Die Nationalmannschaft’ yang mengandung arti harfiah ‘tim nasional’. 

Kalau kita tarik mundur sejak Jerman tampil pada berbagai kompetisi, tidak ada pemain yang menjadi bintang, namun mereka kuat secara tim, bahkan ketika berhasil menjuarai Piala Dunia 2014 di Brazil, siapa bintang yang mencolok, mereka hadir sebagai tim, bahkan gol kemenangan lahir dari pemain pengganti yaitu Mario Gotze.

Para pemain yang berhasil membawa Jerman ke kasta tertinggi, tidak isi oleh pemain Jerman asli, ada juga yang berdarah imigran. Namun mereka satu tujuan membawa Jerman juara, walaupun sempat ada intrik ketika Jerman gagal total pada Piala Dunia 2018, namun Joachim Löw—pelatih Timnas Jerman—pasang badan membela anak asuhnya.

Menarik untuk menantikan bangkitnya Jerman pada Piala Dunia 2022 ini, mereka hadir dengan pemain muda dari tim papan atas dari liga top Eropa,  ditengah tim unggulan seperti Inggris dan Prancis yang tampil tidak meyakinkan, serta tidak keikutsertaan Itali, membuat Jerman bisa melaju jauh dengan pemain muda dan semangat Die Mannschaft.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar