Sabtu, 29 April 2023

REVITRIT (Review Try It) : Sewu Dino

 


 

REVITRIT (Review Try It) : Sewu Dino

 

SPOILER ALERT (UDAH 2JT PENONTON JUGA)

 

Sewu Dino (seribu hari) merupakan film horror kedua yang buat oleh MD Picture berdasarkan dari utas twitter @simpleMan. cerita yang diunggah pada 5 Agustus 2019, menjadi perbincangan dan dibandingkan dengan cerita milik simple Man lainnya yang booming sebelumnnya yaitu KKN Desa Penari—diangkat ke layar lebar dengan segala drama penanyangannya- perdebatan muncul, dan kebanyakan mengatakan cerita Sewu Dino lebih seram.

 

Kedua cerita horror pembahasan di twitter ini, membuat MD Picture dengan cepat membuat gebrakan dengan mengangkat  keduanya menjadi film, film pertama yaitu KKN di Desa Penari masuk jajaran box office pada tahun 2022, tak lama berselang poster film Sewu Dino rilis di bioskop  pada tahun 2023. Beberapa orang yang membaca utas berharap tinggi, beberapa orang lainnya biasa saja.

 

Kisah pada film Sewu Dino bercerita Sri yang membutuhkan pekerjaan untuk meningkatkan ekonomi karena Bapaknya sedang sakit, semesta menjawab dengan adanya lowongan kerja menjadi asisten rumah tangga keluarga terpandang di daerah tersebut, namun pekerjaan yang dilakukan bukan seperti pekerjaan  asisten rumah tangga biasa.

 

Cuma satu syarat untuk keterima menjadi asisten rumah tangga yaitu, hari kelahirannya harus pada Jumat Kliwon. Sri terpaksa menerima pekerjaan tersebut karena membutuhkan uang yang banyak, setelah menerima pekerjaan tersebut kejanggan demi kejanggalan menghampiri, Sri untuk menyelesaikan pekerjaanya.

 

Film Sewu Dino ini masih ditaraf biasa saja, enaknya bisa dinikmati karena jumpscarenya tidak kayak film horror Indonesia, membuat kondisi tidak ramah kepada jantung, karena setiap adengan jumpscare terus menerus, belum lagi scoring yang mengandalkan volume yang maksimal.

 

Scoring pada film ini dibangun perlahan sebelum adengan penting—setannya muncul—volumenya pun tidak maksimal yang menusuk ke telinga.

 

Pengambaran setan dan adengan gore, khas dari Kimo Stamble, setan yang tidak terlalu lokal—lusuh—sehingga pas pulang dari abis nonton film masih bisa tidur nyenyak dan tidak kebawa mimpi.

 

Bagian kurang dari film ini, chemistry antara, Sri dan teman-temannya kurang dekat, apalagi ketika menghadapi konflik antar merekanya, lalu karakter dari Keluarga Atmojo, padahal ini peran penting dari pengubah ceritanya.

 

unsur kearifan lokal masih sebatas simbol saja—makam, sajen, dan payung mayat—padahal kerahasian dan ketidak tahuan menjadi bumbu cerita, sepertinya ini diganti oleh sutradara menjadi pengabdian, hasilnya bisa dilihat pada endingnya.

 

Inilah review singkat dari film Sewu Dino, film yang saya tonton dari uang sisa thr lebaran, masih layak buat di tonton, namun pesan saya bagi yang telah membaca utas, jangan berharap banyak karena film yang berasal dari adaptasi—buku, gim, ataupun cerpen—semua cerita berdasarkan sudut pandang sang sutradara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar