Selasa, 12 Maret 2019

Hewan tidak sepenuhnya berwarna biru



Kehidupan di bumi dimulai leih dari 3.5 milyar tahun yang lalu. Ketika sel yang kecil membelah diri menjadi menjadi dua sel yang identik. Ilmuwa telah memberi nama lebih dari 2 juta spesies makhluk hidup dan setiap tahun mereka mnemukan ratusan spesies baru.
Dilansir dari buku Bigest and Best Natural World dari Brian William (2001: 8-9) saat ini di bumi terdapat kelompok spesies besar yang meliputi Serangga 1 juta lebih spesies, tumbuhan berjumlah 375.000 spesies, Arakhnida berjumlah 110.000 spesies, cacing bundar diperkirakan berjumlah 100.000, Moluska berjumlah 50.000 spesies,ikan berjumlah 27.000 spesies, krustasea berjumlah 26.000 speies, burung berjumlah 9.000 spesies, reptil berjumlah 5.000 spesies, dan mamalia berjumlah 4.500 spesies.


Gambar 1. Burung macaw
Sumber: pixabay.com

Apabila Mainstreamer memerhatikan dengan seksama, hewan memiliki tubuh yang  berwarna-warni seperti pelangi, ada yang merah, kuning, hingga hijau. Akan tetapi Mainstreamer mengamatin dengan seksama bahwa warna biru pada hewan bisa terbilang sangat langka untuk ditemukan.
Pada dasarnya warna pada tubuh hewan digunakan untuk menjauhi pemangsa atau bahkan menarik lawan jenis. Untuk hewan kebanyakan warna berasal dari pigmen. Semua warna bisa dihasilkan dari merah, kuning, serta hijau akan  tetapi tidak warna biru. Kebanyakan hewan yang kita anggap berwarna sebenarnya menipu kita dalam ilusi optik melalui cahaya serta struktur tubuhnya.
Kupu-kupu morpho biru adalah contoh yang bagus. Ahli biologi Dan Babbitt menyimpan beberapa di Museum Sejarah Alam Smithsonian. Kupu-kupu memiliki lebar sayap 6 inci - satu sisi berwarna cokelat kusam dan yang lain berwarna biru cerah dan reflektif. Kupu-kupu memiliki struktur transparan kecil di permukaan sayapnya yang memantulkan cahaya dengan cara yang tepat untuk membuatnya tampak biru cerah yang begitu terang hingga hampir menyakiti mata Anda. Tetapi jika Anda menggiling sayap, debu - dirampas struktur prisma reflektif - hanya akan terlihat abu-abu atau coklat.

Gambar 2. Blue morpho
Sumber: pixabay.com

Pigmen seperti mata uang warna - banyak hewan dapat mengambilnya dari tanaman, mencernanya atau memodifikasinya, dan akhirnya menampilkan versi pigmen di lapisan luarnya. Tetapi mereka harus mengembangkan mekanisme yang tepat untuk melakukannya.
Tapi tidak selamanya kulit lapisan luar yang berubah warna, misalkan seseorang banyak memakan wortel, kulitnya tidak berubah tetapi matanya agak cerah.
Halangger seorang peneliti mengatakan”Kamu tidak bisa mengubah burung flaminggo menjadi biru hanya dengan memberikan makanan.”
Berdasarkan paragraf sebelumnya, maka kita dapat menyimpulkan bahwa apabila hewan tersebut ingin berwana biru maka harus memiliki makanan berwarna biru, dan sejauh ini makanan seperti bunga berwarna biru berjumlah kurang dari 10%. Dengan jumlah makanan berwarna biru yang sedikit tidak sebagai dasar kenapa Mainstreamer jarang melihat hewan berwarna biru.
Tetapi satu hal yang perlu Mainstreamer ketahui, bahwa hewan dapat dengan mudah memanipulasi penglihatan kita. Karena warna biru pada hewan sampai saat ini tetap misteri..

Refrensi :

Biechell, RE. 2014. How Animals Hacked The Rainbow And Got Stumped On Blue. Tersedia: https://www.npr.org/sections/health-shots/2014/11/12/347736896/how-animals-hacked-the-rainbow-and-got-stumped-on-blue, diakses 5 Maret 2019

William, B. 2001. Bigest and Best Natural World. Miles Kelly Publishing: Thaxted 




2 komentar: